Profil Desa Sumpiuh
Ketahui informasi secara rinci Desa Sumpiuh mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Kelurahan Sumpiuh, pusat pemerintahan Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, merupakan perpaduan dinamis antara warisan sejarah pertempuran heroik, denyut ekonomi pasar tradisional yang modern, dan potensi pariwisata berbasis peninggalan kolonial yang menanti untuk
-
Pusat Administratif dan Ekonomi
Sebagai ibu kota kecamatan, Kelurahan Sumpiuh menjadi pusat layanan publik dan jantung perdagangan utama yang ditandai dengan keberadaan Pasar Sumpiuh yang telah direvitalisasi.
-
Kaya akan Nilai Sejarah
Wilayah ini lahir dari sebuah pertempuran legendaris yang mengakar pada nama "Sumpiuh," serta menjadi saksi bisu perkembangan jalur kereta api di Jawa dengan peninggalan stasiun dan terowongan bersejarah.
-
Potensi Terpendam
Sumpiuh memiliki aset pariwisata sejarah yang signifikan, terutama Stasiun Sumpiuh lama dan terowongan kereta api, yang berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata warisan industri (heritage).

Jauh dari hiruk pikuk pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas, terdapat sebuah wilayah yang memegang peranan krusial sebagai simpul sejarah, administrasi dan perekonomian di bagian selatan: Kelurahan Sumpiuh. Berstatus sebagai ibu kota Kecamatan Sumpiuh, kelurahan ini bukan sekadar pusat layanan publik, melainkan sebuah kanvas hidup yang merekam jejak pertempuran heroik, deru lokomotif zaman kolonial, dan geliat ekonomi rakyat yang terus beradaptasi dengan zaman. Terletak strategis di jalur yang menghubungkan Banyumas dengan Cilacap dan Yogyakarta, Kelurahan Sumpiuh menjadi gerbang sekaligus etalase bagi dinamika kehidupan di wilayah sekitarnya.
Sebagai pusat kecamatan, Kelurahan Sumpiuh menjadi lokasi bagi kantor-kantor pemerintahan dan layanan publik utama, menjadikannya titik sentral bagi warga dari desa-desa di sekitarnya. Namun daya tarik Sumpiuh tidak hanya terletak pada fungsi administratifnya. Di balik fasad sebuah kota kecamatan yang sibuk, tersimpan narasi kuat yang membentuk identitasnya. Jejak masa lalu terpatri dalam nama dan peninggalan fisiknya, sementara di jantungnya, roda ekonomi berputar kencang, digerakkan oleh pasar tradisional yang telah bertransformasi. Inilah potret Kelurahan Sumpiuh, sebuah wilayah yang menyandingkan masa lalu dan masa kini dalam sebuah harmoni yang dinamis.
Akar Sejarah: Legenda Pertempuran di Tepi Sungai
Nama "Sumpiuh" bukanlah sekadar penanda geografis; ia merupakan sebuah monumen lisan yang mengabadikan kisah keberanian dan kesaktian. Menurut cerita tutur yang diwariskan turun-temurun, asal-usul nama ini berkelindan dengan peristiwa besar pada masa Kesultanan Pajang, yang dikenal sebagai Perang Sutan-Sutan. Alkisah, terjadi sebuah pertempuran dahsyat antara dua tokoh sakti mandraguna di tepi sebuah sungai yang kini membelah wilayah tersebut.
Di satu pihak, berdiri Raden Arya Bangah, seorang pangeran dari Pajang yang dikenal gagah berani. Di seberang, menantangnya adalah Raden Sinangling atau yang lebih dikenal sebagai Adipati Gumelem, penguasa wilayah setempat yang juga memiliki kesaktian tiada tara. Pertarungan berlangsung sengit dan memakan waktu berhari-hari, di mana keduanya mengerahkan seluruh ilmu kanuragan yang dimiliki. Puncaknya, dalam sebuah momen krusial, Raden Arya Bangah berhasil mendesak lawannya hingga terpojok. Dalam posisi terdesak inilah, Raden Sinangling "nyumpuh" atau bersimpuh menyerah, mengakui keunggulan sang pangeran dari Pajang.
Peristiwa "nyumpuh" inilah yang kemudian diabadikan oleh masyarakat menjadi nama "Sumpyuh" atau yang dalam ejaan modern dikenal sebagai "Sumpiuh". Sungai tempat pertempuran itu terjadi pun dinamai sebagai Kali Sumpyuh. Dengan demikian, nama Sumpiuh menjadi pengingat abadi akan sebuah episode penting yang menandai akhir dari sebuah konflik dan dimulainya babak baru bagi wilayah tersebut. Kisah ini tidak hanya memberikan identitas, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan sejarah yang mendalam bagi masyarakat Kelurahan Sumpiuh.
Denyut Ekonomi: Transformasi Pasar Sumpiuh dan Geliat UMKM
Jantung perekonomian Kelurahan Sumpiuh berdetak paling kencang di Pasar Sumpiuh. Bukan sekadar pasar tradisional biasa, Pasar Sumpiuh merupakan pusat grosir dan episentrum perdagangan yang melayani tidak hanya warga lokal tetapi juga masyarakat dari kecamatan-kecamatan tetangga. Keberadaannya menjadi motor penggerak utama bagi perputaran uang dan distribusi barang kebutuhan pokok di wilayah selatan Banyumas.
Menyadari peran vital pasar ini, Pemerintah Kabupaten Banyumas melakukan langkah transformasi besar-besaran dengan merevitalisasi Pasar Sumpiuh. Proyek yang menelan biaya puluhan miliar rupiah ini mengubah wajah pasar dari yang semula terkesan kumuh menjadi sebuah bangunan pasar rakyat yang modern, bersih, dan representatif. Pembangunan ini tidak hanya berfokus pada fisik bangunan, tetapi juga pada penataan pedagang yang lebih baik untuk menciptakan kenyamanan bagi penjual dan pembeli.
Peresmian pasar yang telah direvitalisasi ini bahkan dirayakan dengan sebuah tradisi budaya. Sebuah acara "grebeg pasar" digelar, di mana para pedagang dan masyarakat lokal mengarak gunungan hasil bumi sebagai wujud syukur atas selesainya pembangunan. Tradisi ini menunjukkan bahwa modernisasi di Sumpiuh berjalan beriringan dengan pelestarian budaya, menciptakan sebuah harmoni antara kemajuan fisik dan kearifan lokal.
Di luar Pasar Sumpiuh, perekonomian kelurahan juga ditopang oleh berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu produk yang cukup dikenal dari daerah ini ialah keripik pisang atau yang oleh warga lokal disebut "sriping". Usaha rumahan ini menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga dan menjadi oleh-oleh khas bagi mereka yang singgah di Sumpiuh. Di bawah kepemimpinan pemerintah kelurahan, berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti kegiatan "Jumat Berkah" yang diisi dengan pembagian sedekah, turut memperkuat ikatan sosial dan kepedulian ekonomi di antara warga.
Warisan Kolonial: Jejak Besi di Jantung Sumpiuh
Selain legenda pertempurannya, Sumpiuh juga menyimpan warisan sejarah dari era kolonial Belanda, khususnya dalam pembangunan infrastruktur transportasi. Wilayah ini menjadi titik penting dalam pengembangan jalur kereta api lintas selatan Jawa oleh perusahaan kereta api negara kala itu, Staatsspoorwegen. Dua peninggalan monumental menjadi saksi bisu dari era tersebut: Stasiun Sumpiuh lama dan Terowongan Ijo.
Stasiun Sumpiuh lama merupakan bangunan asli yang didirikan pada akhir abad ke-19. Meskipun kini sudah tidak aktif dan digantikan oleh stasiun baru yang lokasinya lebih strategis, sisa-sisa bangunan stasiun lama masih dapat ditemukan. Bangunan ini menjadi bukti sejarah betapa pentingnya Sumpiuh sebagai titik perhentian dan pusat logistik pada masanya.
Tidak jauh dari Sumpiuh, terdapat Terowongan Ijo, sebuah terowongan kereta api aktif yang menembus perbukitan kapur. Meskipun secara administratif terletak di luar Kelurahan Sumpiuh, keberadaannya sangat lekat dengan sejarah perkeretaapian di wilayah ini. Pembangunan jalur ganda kereta api beberapa tahun lalu turut mengubah lanskap di sekitar stasiun dan terowongan, menciptakan kontras menarik antara struktur modern dan peninggalan sejarah.
Peninggalan-peninggalan ini sesungguhnya merupakan aset pariwisata yang sangat berharga. Konsep wisata warisan industri (industrial heritage) sangat potensial untuk dikembangkan di Kelurahan Sumpiuh. Dengan narasi sejarah yang kuat, baik dari legenda pertempuran maupun dari sejarah perkeretaapian, Sumpiuh memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk menjadi destinasi wisata edukasi dan sejarah yang menarik. Namun, potensi ini masih menanti sentuhan pengembangan yang lebih serius dari pihak-pihak terkait untuk dapat dioptimalkan.
Wajah Pemerintahan dan Kehidupan Sosial
Roda pemerintahan di Kelurahan Sumpiuh berjalan di bawah kepemimpinan seorang Lurah, yang saat ini dijabat oleh Bapak Narko, S.Sos. Kantor Kelurahan Sumpiuh menjadi pusat administrasi dan koordinasi berbagai program pembangunan serta kegiatan kemasyarakatan. Pemerintah kelurahan aktif berkolaborasi dengan berbagai lembaga, termasuk kepolisian sektor (Polsek) Sumpiuh dan Komando Rayon Militer (Koramil), untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kehidupan sosial warga diwarnai oleh semangat kebersamaan dan religiusitas. Berbagai kegiatan komunal, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan hingga perayaan hari besar nasional dan keagamaan, menjadi agenda rutin yang mempererat hubungan antarwarga. Aktivitas seperti "Jumat Berkah" menunjukkan adanya kepedulian sosial yang tinggi di tengah masyarakat.
Dengan lokasinya yang strategis, sejarah yang mengakar kuat, pusat ekonomi yang terus berkembang, dan potensi pariwisata yang menanti untuk digali, Kelurahan Sumpiuh berdiri sebagai sebuah wilayah yang komplet. Ia adalah jantung yang memompa kehidupan di selatan Banyumas, sebuah bukti bahwa kemajuan dapat berjalan selaras dengan penghargaan terhadap sejarah dan tradisi. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengelola dan mengembangkan semua potensi tersebut secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih besar.